Sabtu, 30 Juli 2011

malem mingguan, apa ituuhh??

Sabtu, 30 Juli 2011 -- Berawal dari sebuah celetukan Lukas waktu saya bilang tadi di cari Pak Tim. “Mau ngajakin maen kartu, kali.” Kata Lukas. Saya timpalin, “Iya tuh mau ngajakin malem mingguan. Bosen dia malem mingguan di camp mulu.”



Tiba-tiba aja saya nyadar..


Dang! Udah lama juga saya nggak ngerasain serunya Saturday nite ato Friday nite



Di site, mana mungkin ada feel malem mingguan. Everyday is working day..


Pas lagi field break, everyday is holiday..



Terakhir kali ngrasain sensasi malem mingguan itu November 2010, seneng karena libur Sabtu-Minggu ples nungguin ketemu pacar. Soalnya waktu itu cuma bisa ketemu di weekend.

Sekarang adanya malem field break-an. Senengnya seneng banget soalnya mau liburan ples pulang kampung
sedih, tapi seneng jugak. gak jelas
#random

Kamis, 14 Juli 2011

previous obsession: cewek keren. current obsession: ???

Bisa dibilang saya dibesarkan dengan majalah lifestyle. Yang pertama, dimulai dengan berlangganan Majalah GADIS (teen lifestyle) waktu SMP-SMA yang menyuguhi saya dengan parade para Gadsam-nya yang cantik-cantik dan berprestasi. Dan saat itu, GADIS memberikan saya impian tentang hidup seorang cewek yang menyenangkan, keren dan... sempurnaaa... Daann GADIS juga memotivasi saya untuk jadi seseorang yang keren (dalam hal apapun)



Setelah akhirnya menganggap GADIS ‘norak’ (mungkin karena udah bukan segmen umurnya) dan berhenti berlangganan, saya ‘naik’ ke majalah-majalah lifestyle untuk segmen yang lebih dewasa, Cosmo Girl, Spice, Cleo dan GoGirl. Kemudian lanjut lagi ke Cosmopolitan, Elle, dan sebagainya. Belum lagi ditambah majalah-majalah fashion-lifestyle luar negri yang sering saya baca waktu kerja di majalah wanita lokal. Hmm..Majalah-majalah inilah yang membangun impian dan gambaran akan kehidupan seorang wanita yang lagi-lagi ‘sempurna’. Juga membuat saya memiliki cita-cita bisa bekerja di salah satu majalah tersebut. Cita-cita yang sederhana.


Lulus kuliah, terbukalah jalan saya untuk mewujudkan keinginan bekerja di majalah lifestyle. Diawali dengan bergabungnya saya dalam tim awal pembangun MY Magazine yang satu grup dengan Radio Swaragama yang termasuk radio paling berpengaruh di Jogja. Cuma sebentar. Saya kemudian tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bergabung dengan majalah GADIS yang menjadi ‘kitab’ masa remaja saya dulu. It’s like... Wow! Majalah yang tadinya cuma bisa saya baca, dan kerasa untouchable, sekarang saya jadi bagian dari redaksinya.



Saya merasa Tuhan begitu baik bagi saya dengan membukakan jalan ke cita-cita saya yang sederhana. Di GADIS, impian-impian saya terus berkembang, siapa tau nantinya saya bisa gabung di Femina, bisa di Cleo, atau bahkan di Dewi. Woaaa.. keinginannya makin tinggi dan tinggi. Makin dekat untuk meraih cita-cita saya. Pemandangan cewek-cewek stylish, glam nan bahagia yang lalu lalang setiap hari di kantor Femina semakin bikin saya terobsesi untuk jadi cewek yang keren :p



Tiba-tiba aja saya dihadapkan pada kesempatan baru yang benar-benar melenceng dari yang saya impikan sejak lama. Berbanding terbalik dengan impian saya tentang bekerja di woman lifestyle magazine. Nggak cantik, nggak glam, nggak menyenangkan. Jauuuuhh... Tapi kesempatan ini memberikan saya target dan impian baru dalam sekejap yang akhirnya membuat saya berpikiran ‘why not?!’



Dan di sinilah saya sekarang. Jauh dari kota, jauh dari cantik, jauh dari semuamuanyaa.. Kadang saya rindu fase kehidupan saya yang sebelumnya dan ingin untuk kembali ke sana. Kadang saya menyesali keputusan saya. Tapi saya terus bertahan dan berusaha untuk semakin dekat dengan cita-cita dan impian yang baru, meskipun apa yang saya jalani sekarang ini berat.



Saya menganut kepercayaan bahwa kebahagiaan itu bukan untuk dicita-citakan, tapi untuk dijalani saat ini. Tapi melihat kondisi saya sekarang ini kayaknya saya lupa dengan kepercayaan saya itu. hehee




kangen ini banget