Minggu, 30 Oktober 2011
Sabtu, 22 Oktober 2011
Watch your step!
Di tempat saya, sering ada alcohol test di pagi hari secara random. Para petugas keliling proyek untuk ngetes karyawan pake semacam alat yang ditiup. Biasanya banyak karyawan yang kejaring kalo malemnya ada perayaan-perayaan gitu. Kalo terbukti positif masih berada di bawah pengaruh alkohol, menghadaplah dia ke HRD dan ada skorsing. Kata orang-orang yang udah ngalamin dapet hasil positif, yang parah sih bukan skorsingnya, tp lebih ke harga dirinya. Malu. Jadi lebih baik kalo merasa masih hangover, mendingan stay di kamar, jangan kerja. Ini sih enaakk, tiap malem aja minum-minum terus..
Satu malam, pernah ada karyawan ekspat yang terlibat adu jotos dengan karyawan ekspat lainnya di bar. Sumber masalahnya adalah: kata-kata ngaco yang menyulut emosi. Gak jelas juga waktu itu mereka mabuk ato gak, tapi biasanya mereka cuma minum bir Bintang, tipsy aja kali. Nah kemudian penyelesaiannya…dini hari itu juga mereka dipanggil untuk menghadap manajemen. Lalu keputusannya, jeng jeeeeng.. Subuh-subuh mereka udah harus nge-pack pakaian mereka, dan diantar ke bandara untuk dipulangkan ke rumahnya dengan pesawat paling pagi. Gak cuma satu orang yang didepak, tapi dua-duanya.
Kalo gini sih ga ada tampang bikin salah. polos! =)
Jumat, 14 Oktober 2011
saya percaya selalu ada jeda di tengah kebingungan
Jumat, 09 September 2011
Curahan hati hari ini
Saya ngerasa keren bisa kerja di hutan, melawan arus urbanisasi Jogja-Jakarta. Di saat temen-temen kampus saya berlomba-lomba cari kerja di Jakarta, saya dong, pede masuk ke pedalaman. Bangga? Iya.
In fact, yang simple aja ya, kerjaan saya di pedalaman bisa ngasih fasilitas-fasilitas yang sangat diinginkan oleh anak-anak kos pemalas (baca: saya). Kamar dengan AC dan kipas angin besar (2 sekaligus lho), kamar mandi shower dengan air panas, makanan enak yang tersedia 3x sehari, free laundry, dan cleaning service. Polos sekali ya saya, dikasih fasilitas kayak gitu aja udah seneng. Hehe..
Delapan bulan kemudian (now)… Aaaakkkk saya pengen balik ke Jakartaaaa..!!!
Whatever lah, mau harus nge-kos, bersihin kamar kos sendiri, susah cari makan, harus macet-macetan naik angkot…pokoknya pengen balik ke kota...!!!
Sabtu, 06 Agustus 2011
Haaanngst!!
Sore itu saya dan Bang Anto dateng ke Kantor Kecamatan untuk mengkoordinasikan baliho sosialiasi E-KTP. Disana Pak Camat, Sekcam, dan beberapa staffnya (seperti biasanya) lagi ngopi-ngopi di warkop belakang kantor. Ada 6 orang kalo nggak salah.
Saya dan Bang Anto yang barusan dateng ditawarin minum. Bang Anto mengiyakan dan memesan teh panas, saya menolak (dengan halus). Nggak minat sih minum di situ. Tapi karena rayuan Pak Sekcam yg berlidah maut itu, saya pun akhirnya (terpaksa) minum teh botol.
Oke, cukup. Waktunya ngomongin kerjaan. Bla bla blaa...akhirnya diputuskan Pak Sekcam akan mengantar saya dan Bang Anto untuk survey lokasi pemasangan baliho.
Rencana ini tidak sesuai dengan rencana saya semula, tapi Pak Sekcam bersikeras untuk menjalankan rencananya. Daripada harus berurusan lebih lama lagi, yaudah yuk kita berangkat naik mobil Pak Sekcam.
Wuzz wuuzz...kami berempat – saya, Bang Anto, Pak Sekcam, dan staffnya (ga jelas tugasnya) – mengarungi jalan lintah Sumatera dari Simpang Marancar sampai Desa Garoga yang tak seberapa jauhnya itu untuk menentukan titik-titik pemasangan baliho.
As we predicted before, yeaa yeaa Pak Sekcam minta uang bensin dan uang untuk staffnya. HAL YANG BIASA! Dia nggak minta uang untuk dirinya siihh..Ya tapi mana mungkin kami kasih duit ke staffnya, ke mobilnya, tp nggak ke orangnya?!
Selesai survey, Pak Sekcam antar kami ke proyek. Kebetulan waktu itu saya pengen ke Warung Jono untuk ketemu sama anak Pak Jono yang masih balita, jadi saya minta diturunkan sekitar 100 meter sebelum gate proyek. Tak dinyana tak disangka, Pak Sekcam dan staffnya minta ikut ke Warung Jono. Ngopi-ngopi lah kami kemudian. Karena letaknya yang dalam wilayah kekuasaan saya, maka saya berbaik hati untuk membayar apapun yang di beli di Warung Jono.
Saya terpaksa harus pamit duluan karena ada meeting PERHAPI di proyek atas. Karena saya nggak pernah bawa duit, saya bilang ke Bu Jono untuk mencatat apa saja yang dipesan ‘teman-teman’ saya itu untuk saya bayarkan malam harinya. Ok, bye! See u Pak Sekcam...!!
Besoknya saya ketemu Bang Anto dan minta dia menceritakan apa aja obrolan kemaren sore di Warung Jono setelah saya tinggal pergi.
Bla bla blaa.... (nggak penting!)
Endingnya, dia cerita kalo Pak Camat mengingatkan kembali soal biaya-biaya yang kami harus bayar terkait dengan survey kemaren.
Kami musti bayar jasanya dia, jasa staffnya, dan uang bensin untuk menempuh jarak yang tak seberapa itu.
Kami musti bayar makan dan minum yang dibeli oleh Pak Camat, pak Sekcam dan semua orang yang ada di situ pada saat kami datang. (Konon kata Bang Anto, emang udah ‘peraturannya’ kayak gitu. Di mana ada orang proyek, dia yang bayar
Kami musti bayar makan dan minum yang di beli di Warung Jono. That’s ok. Tapi...ternyata Pak Sekcam berbaik hati untuk menawarkan akan membayari makan dan minum orang-orang yang ada di situ (kalo nggak salah ada 2 orang driver proyek)...Dan itu pastinya nggak mungkin dia yang bayar dong, saya yang bayar!
Anjiiiirrr...saya dikerjain Pak Sekcam!!! Kampreettt..!!! Serius, saya nggak rela kalo uang saya, bahkan uang perusahaan keluar untuk hal-hal beres kayak gini!
Sabtu, 30 Juli 2011
malem mingguan, apa ituuhh??
Sabtu, 30 Juli 2011 -- Berawal dari sebuah celetukan Lukas waktu saya bilang tadi di cari Pak Tim. “Mau ngajakin maen kartu, kali.” Kata Lukas. Saya timpalin, “Iya tuh mau ngajakin malem mingguan. Bosen dia malem mingguan di camp mulu.”
Tiba-tiba aja saya nyadar..
Dang! Udah lama juga saya nggak ngerasain serunya Saturday nite ato Friday nite
Di site, mana mungkin ada feel malem mingguan. Everyday is working day..
Pas lagi field break, everyday is holiday..
Terakhir kali ngrasain sensasi malem mingguan itu November 2010, seneng karena libur Sabtu-Minggu ples nungguin ketemu pacar. Soalnya waktu itu cuma bisa ketemu di weekend.
sedih, tapi seneng jugak. gak jelas
#random
Kamis, 14 Juli 2011
previous obsession: cewek keren. current obsession: ???
Setelah akhirnya menganggap GADIS ‘norak’ (mungkin karena udah bukan segmen umurnya) dan berhenti berlangganan, saya ‘naik’ ke majalah-majalah lifestyle untuk segmen yang lebih dewasa, Cosmo Girl, Spice, Cleo dan GoGirl. Kemudian lanjut lagi ke Cosmopolitan, Elle, dan sebagainya. Belum lagi ditambah majalah-majalah fashion-lifestyle luar negri yang sering saya baca waktu kerja di majalah wanita lokal. Hmm..Majalah-majalah inilah yang membangun impian dan gambaran akan kehidupan seorang wanita yang lagi-lagi ‘sempurna’. Juga membuat saya memiliki cita-cita bisa bekerja di salah satu majalah tersebut. Cita-cita yang sederhana.
Lulus kuliah, terbukalah jalan saya untuk mewujudkan keinginan bekerja di majalah lifestyle. Diawali dengan bergabungnya saya dalam tim awal pembangun MY Magazine yang satu grup dengan Radio Swaragama yang termasuk radio paling berpengaruh di Jogja. Cuma sebentar. Saya kemudian tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bergabung dengan majalah GADIS yang menjadi ‘kitab’ masa remaja saya dulu. It’s like... Wow! Majalah yang tadinya cuma bisa saya baca, dan kerasa untouchable, sekarang saya jadi bagian dari redaksinya.
Saya merasa Tuhan begitu baik bagi saya dengan membukakan jalan ke cita-cita saya yang sederhana. Di GADIS, impian-impian saya terus berkembang, siapa tau nantinya saya bisa gabung di Femina, bisa di Cleo, atau bahkan di Dewi. Woaaa.. keinginannya makin tinggi dan tinggi. Makin dekat untuk meraih cita-cita saya. Pemandangan cewek-cewek stylish, glam nan bahagia yang lalu lalang setiap hari di kantor Femina semakin bikin saya terobsesi untuk jadi cewek yang keren :p
Tiba-tiba aja saya dihadapkan pada kesempatan baru yang benar-benar melenceng dari yang saya impikan sejak lama. Berbanding terbalik dengan impian saya tentang bekerja di woman lifestyle magazine. Nggak cantik, nggak glam, nggak menyenangkan. Jauuuuhh... Tapi kesempatan ini memberikan saya target dan impian baru dalam sekejap yang akhirnya membuat saya berpikiran ‘why not?!’
Dan di sinilah saya sekarang. Jauh dari kota, jauh dari cantik, jauh dari semuamuanyaa.. Kadang saya rindu fase kehidupan saya yang sebelumnya dan ingin untuk kembali ke sana. Kadang saya menyesali keputusan saya. Tapi saya terus bertahan dan berusaha untuk semakin dekat dengan cita-cita dan impian yang baru, meskipun apa yang saya jalani sekarang ini berat.
Saya menganut kepercayaan bahwa kebahagiaan itu bukan untuk dicita-citakan, tapi untuk dijalani saat ini. Tapi melihat kondisi saya sekarang ini kayaknya saya lupa dengan kepercayaan saya itu. hehee
Jumat, 13 Mei 2011
Sunset di Pit Purnama (Pit 1)
Sebenernya naik ke Pit 1 untuk orang bukan dari Dept. Mining itu adalah perbuatan yang ilegal, apalagi kalo dilakukan waktu sore-malam. Saddle road dan ridge road sebagai akses utama menuju ke Pit 1 masih dalam tahap konstruksi dan masih bahaya untuk dilewati. Sisi kanan kiri jurang dan pengemudi nggak akan pernah tau di depan itu adalah jalan atau jurang.
Tapi demi mendokumentasikan hari-hari terakhir temen yang mau resign, naiklah kita ke pit 1. Untuk apa?? Untuk foto-foto aja! Hehe. Jalan yang super keriting dan tanah yang masih gembur sukses bikin kami njungkel-njungkel di dalem mobil, ditambah lagi udah mulai gelap dan kanan kiri jurang. Habis itu kami musti jalan kaki menanjak lumayan jauh juga untuk sampai di puncak ^___^
Rabu, 11 Mei 2011
Senin, 02 Mei 2011
Anak-anak Lucu Batangtoru
Enaknya, mereka tergolong anak-anak yang aktif, ceria,dan cepet deket dengan orang baru. Enak banget untuk dikerjain (baca: dimain-mainin). Lucu-lucu banget pokoknya. Dalam beberapa bulan, saya sayang sama mereka
Jumat, 29 April 2011
Pekan Raya Sumut 2011
Sebagai booth staff, kami melibatkan mahasiswa teknik pertambangan dan geologi dari ITM dan ISTP Medan. Nah, untuk persiapan, kami meng-arrange site visit untuk 6 students from Medan tadi untuk mempelajari lebih jauh tentang korporat dan Proyek Martabe ini.
Dalam waktu yang singkat banget, cuma 10 hari, saya musti meng-arrange site visit, mengkoordinasi tiap departemen untuk presentasi, mendesain pameran. Ditambah lagi atasan saya lagi field break. jadi kerjaan di site saya garap sendiri, koordinasi lewat telpon. ngos-ngosan. tapi senengnya, saya belajar satu hal baru lagi
Selasa, 26 April 2011
kunjungan komisi D DPRD provsu-April 2011
Agenda kunjungan DPRD kali ini adalah meeting dan dialog antara perusahaan vs DPRD vs pemkab which is membahas hal2 yg sensitif. yah, apa2 yang dilakukan tambang kan masuk itungan sensitif.
Saat acara meeting dan diskusi, aura politiknya kuat banget. mulai dr regulasi tambang lah, AMDAL lah, saham lah, semuanya kynya nyangkut2 di politik. oiya, pada mbahas pemekaran Sumatera Tenggara juga tuh.oke, cukup utk urusan pemerintah
saya yg jg baru belajar, belum tau batasan apa yg bisa dan tdk bisa di share ke jurnalis.Pengalaman jurnalistik saya 'mengatakan' bahwa, yaaa..kebutuhan informasi jurnalis hrs bs diakomodir dgn baik.tapi di sisi lain, manajemen pny kebijakan sndiri yg membuat kebutuhan tsb tak bs terpenuhi dgn baik. banyak hal yg gak bisa di share ke jurnalis. dan saya ada di tengah-tengah mereka. err..
Beruntunglah saya ketemu dgn para jurnalis yg bisa dibilang baik.meskipun kadang suka bandel maksa saya utk kasih info/statement yg bukan wewenang saya. salah2 saya bisa dipecat klo statementnya agak meleset.sensitif banget emang ni perusahaan tambang. horor. but in the end, saya punya 7 teman jurnalis baru yg bs diajak kerjasama. dan hangout kita yg pertama adalah..karaoke. di sidempuan. sekian.
di plantsite. waktu site tour
local journalists yang lagi interview Bupati Tapsel